06/06/2014

Aku Anak Mandiri

Assalaamu’alaikum

Terkadang saya dan suami mengajak Rumaisha makan di luar. Rumaisha duduk di tempat duduknya sendiri. Karena acaranya santai, kali ini Rumaisha memakai outfit yang simpel tapi tetap santun. Jilbab karakter, kaos lengan pendek, dan tights. Cardigan lengan panjang nya dilepas karena udah gerah, hehehe. Gapapa ya mommy, kalau anak udah kegerahan karena aktifitasnya yang aktif bergerak, tidak usah dipaksain. Namanya juga belajar J






Anak-anak kita akan memiliki tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri pada saat mereka dewasa nanti. Orang tua bertugas untuk mempersiapkan bekal bagi anak-anak mereka. sejak dini anak-anak memerlukan arahan dan pengajaran dari orang tua demi terbentuknya karakter anak yang baik.

Terlebih bagi kaum ibu seperti saya, ibu memiliki peran yang sangat vital dalam pembentukan karakter anak. Seorang penyair arab berkata :

“Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq”
“Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa berakar kebaikan”

Luar biasa ya peran dari para ibu. Menurut para ahli parenting, anak-anak usia awal (0-7) tahun merupakan masa-masa di mana mereka membutuhkan bimbingan untuk mulai dikenalkan dengan lingkungan sosialnya. Di masa ini mereka sedang aktif-aktifnya, cerdas-cerdasnya, dan sangat peka akan rangasangan dari luar. Jadi di masa inilah yang sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak.




Alhamdulillah saya termasuk anak yang beruntung karena telah diajarkan kemandirian sejak kecil oleh umi saya. Sejak SD saya sudah diajarkan untuk pulang sekolah sendiri naik angkutan umum. kelas 1 SMP saya mulai belajar naik pesawat sendiri dari Jakarta ke Kalimantan. Umi selalu mensupport saya bahwa saya bisa. Umi mengajarkannya dengan cara yang menyenangkan bukan dengan tekanan. Dan manfaat itu betul-betul saya rasakan hingga sekarang.



Ajaran positif seperti ini sangat melekat di ingatan saya, saya pun ingin menerapkannya pada anak saya. Syukur Alhamdulillah, tanpa saya ajarkan Rumaisha sudah terlihat mulai mandiri begitu saja. Kalau waktunya makan Rumaisha udah nggak mau disuapin, maunya pakai tangan sendiri. Awalnya sih belum bisa ngambil makanannya pakai sendok, tapi sekarang Rumaisha sudah cukup mahir makan dengan sendok walaupun akhirnya makanannya berhamburan kemana-mana, hehehe. Namun yang terpenting adalah proses belajarnya. Jangan lumpuhkan kreatifitas anak kita karena alasan kotor, berantakan, dll. Sampaikan dengan cara yang menyenangkan. Buat anak-anak kita nyaman dengan apa yang kita ajarkan.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...