20/10/2015

Yasin, Anak Pecinta Qur'an


Beberapa bulan lalu, saya dibuat menangis dengan sebuah broadcast yang terkirim ke smartphone saya. Telah banyak kita dengar dan saksikan berbagai kisah anak-anak penghafal Qur'an yang mengharukan. Tetapi kisah kali ini sungguh menggetarkan jiwa saya sebagai seorang muslim.

Nama lengkapnya Ahmad Yasin. Anak berumur 9 tahun itu sedang duduk menghadap kiblat. Di hadapan Musyrif (Penguji), Yasin dengan lantang melantukan Juz terakhir hafalan Qur'annya sebagai tiket kelulusan dari pesantren di Bandung tempat ia belajar. Tanpa ia sadari, orangtuanya, Rahmat Kartolo dan Nuri Wasisaningsih sudah duduk tidak jauh di belakangnya.

Yasin kemudian menyelesaikan seluruh hafalannya dengan predikat sempurna. Seketika, Yasin melakukan sujud syukur sambil menangis bahagia. Begitu terkejutnya ia ketika membalikkan badan. Di depannya ayah dan bunya menyambut Yasin dengan pelukan dan tangis bangga. Yasin pun tak sanggup membendung tangisnya hingga acara selesai. 

Kira-kira seperti itu isi broadcast yang saya baca. "Subhanallah.. Wal Hamdulillah.. Wallahu Akbar.. Rasanya begitu meledak-ledak dada ini saat memeluknya," Ujar Ibu Nuri dalam salah satu grup wali murid pesantren.

Perjuangan Yasin mengkhatamkan Qur'an tidak mulus begitu saja. Tangan Yasin pernah terluka saat ia bermain dengan teman-temannya. Lukanya cukup dalam hingga tulangnya terlihat. Ia langsung diberi pertolongan oleh pihak pesantren. "Ustadz, jangan bilang pada orangtua saya, nanti mereka sedih," pinta Yasin tanpa menangis sedikit pun. Sambil menahan sakit dan darah yang memenuhi sekujur lengan, Yasin berdoa, "Ya Allah..tolonglah aku..aku masih ingin menghafal..tolonglah aku..aku masih ingin menghafal.." doa tersebut terus keluar dari mulut Yasin. Membuat semua yang berada di sana menangis mendengar rintihannya. Yasin akhinya dilarikan ke RS Ciawi.

Sebelumnya, Yasin sempat tidak masuk kategori ujian kelulusan, namun karena guru Yasin mengingat kejadian tersebut, maka Yasin diizinkan ikut ujian. 

Kisah ini membuat saya penasaran dengan orangtua Yasin. Bagaimanapun seorang Yasin adalah hasil didik ayah dan ibunya. Saya pun mecari-cari informasi mengenai ibu Yasin. Ternyata beliau adalah tante teman saya. So, Alhamdulillah tidak sulit bagi saya untuk mendapatkan kontak beliau. But my fight does not stop here. Karena kesibukan Bu Nuri, maka saya hanya sempat mewawancarainya secara singkat.

Bekerja sebagai direktur operasional sebuah brand pakaian muslim, tidak membuat Bu Nuri melalaikan tugasnya sebagai ibu, khususnya dalam mendidik anak-anaknya. Sebelumnya, Bu Nuri juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD di Kota Depok. Kebayang ya, sibuknya seperti apa..Meskipun Bu Nuri tidak dapat setiap saat menemani anak-anak, tetapi beliau selalu ada di moment-moment krusial mereka. "Dan yang terpenting adalah menyerahkan segalanya pada Allah, saya doakan agar anak-anak selalu dijaga oleh Allah," Ungkap ibu Nuri.

Dari 3 kakak beradik, Yasin memang yang pertama menghafalkan seluruh Al Qur'an. Tetapi menumbuhkan kecintaan pada Al Qur'an tetap menjadi prioritas karena terbukti bahwa Al Qur'an tidak menghalangi anak dalam berprestasi. Anak yang banyak berinteraksi dengan Al Qur'an justru memiliki tingkat kecerdasan emosional dan IQ yang tinggi. Ya, Yasin bukan hanya menghafal Al Qur'an, tetapi lebih dari itu, ia mencintai  Al Qur'an.

Kisah Ibu Nuri yang berhasil menumbuhkan kecintaan anaknya terhadap Qur'an sungguh menginsipirasi saya. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman semua.

Tulisan ini saya ikut sertakan dalam IHB Blog Post Challenge "Interview a Stranger"





6 comments:

  1. Masya Allah... iyaa aku jg pernah dpt broadcastnya. Terharu yaaa...

    ReplyDelete
  2. Subhanallah..., mau naangis bacanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga bisa memberi inspirasi positif ya desi :) dan kita doakan keluarga Yasin selalu dilindungi Allah dalam kebaikan..

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. Masya Allah, amuth terharu bacanya. Saling mengingatkan dalam kebaikan ya :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...