31/07/2015

Blessfull Eid 1346H

Assalaamu'alaikum


Betapa indah kata-kata Al Imam ibn Rajab Al Hambali dalam sya'irnya:

"Bukanlah hari raya itu milik orang yang berpakaian baru, akan tetapi hari raya itu milik orang yang ketaatannya bertambah. Dan bukanlah hari raya itu milik orang yang berhias dengan pakaian yang indah dan kendaraan yang mewah, tetapi hari raya itu adalah milik orang yang telah diampunkan baginya dosa-dosanya. Bagaimana air mata seorang mukmin tidak mengalir atas perpisahan dengan bulan Ramadhan, sedang dia tidak mengetahui apakah masih tersisa lagi umurnya untuk kembali pada Ramadhan yang akan datang." 
[Kitab Lathaiful Ma'arif karya Al Imam ibn Rajab]

Alhamdulillah, telah kita lalui Ramadhan dan telah kita lalui juga Idul Fithri. Rasanya kayak mimpi, Ramadhan berlalu cepat sekali.

Lebaran kemarin, aku merasa sangat bersyukur karena selama Ramadhan diberi kesempatan beribadah yang menurutku lumayan kondusif. 

Pertama. Ramadhan kali ini pertama kalinya aku mencoba untuk menjauh dari urusan dunia, terutama urusan pekerjaan. Sebelumnya aku denger tausiyah kalau handphone yang dicharge sambil dipakai nggak akan terisi seoptimal apabila handphone itu dicharge dalam keadaan mati. Perumpamaan itu yang digunakan sang pembicara untuk menyampaikan perintah Allah pada bulan Ramadhan (QS Al Baqarah 183-187). Perintah berpuasa nggak berhenti di ayat 183 aja, tapi lanjut sampai ayat 187 tentang i'tikaf. Tujuannya agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Denger tausiyah itu aku langsung deg. Langsung aku coba aplikasikan. Walau belum sepenuhnya aku praktekin, ternyata bener ya rasanya damaii banget dihati. Beda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kedua.  Rumaisha sehat, anteng diajak tarawih ke masjid, anteng juga diajak i'tikaf. Keantengan Maish di masjid ini nggak lepas dari pembekalan jauh sebelum Ramadhan. Perlahan tapi continous, aku sampaikan pada Maish kalau masjid tempat beribadah, Allah sayang dengan orang yang berada di masjid, tapi di Masjid harus tenang, boleh main asal tenang. Alhamdulillaah banget, pesannya sampai ke Maish. Anak-anak itu pada dasarnya cepet paham loh, asal disampaikan dengan tepat. 

Ketiga. Kelancaran aktifitas-aktifitas tersebut nggak lepas dari peran suami. kalo nggak ada suami yang bantu, kita bisa apaa? hehe. Aku berterima kasih banget sama suami yang rela pulang kerja, buka puasa, terus langsung anter aku dan Maish ke masjid. Rela nemenin ngajak Maish keliling dulu kala Maish nggak kunjung tidur walau udah larut malem. Rela angkat-angkat bedcover buat alas tidur kita, beliin p*p mie kala kelaperan, daan lain-lain.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Yaitu orang-orang yang telah berusaha dengan maksimal meyempurnakan ibadah puasanya, sehingga kembali ke kondisi fithri, bersih dari dosa dan insyaAllah termasuk yang dimerdekakan dari neraka. Mereka berlebaran dengan penuh rasa syukur atas usahanya tersebut. Masukkan kami dalam golongan itu ya Allah, aamiin.







Udah rapih teteeup aja sibuk bantuin beres-beres rumah 


Outfit :
Thowee Khimar in purple by Amuthe
Laini Jumpskirt in pink by Amuthe

Artikel ini diturut sertakan untuk IHB Blog Post Challenge Ramadhan,

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...