Saya pernah menghadiri sebuah
seminar kurikulum pendidikan anak. Dalam seminar tersebut, dijelaskan bahwa
pendidikan anak dalam islam memiliki 4 fase penting, yaitu:
1. Fase
bermain dan bermanja (Usia 0-6 tahun)
2. Pengenalan
disiplin dan tanggung jawab (Usia 7-14 tahun)
3. Pendekatan
antar teman (Usia 15-21 tahun)
4. Pemberian
kepercayaan dan kebebasan (Usia 21 tahun keatas)
Yap, bisa kita lihat ketika anak berusia 0-6 tahun,
waktunya anak untuk diberi kesempatan sebebasnya untuk bermain dan dimanja. Tapi
ada point penting yang tidak boleh kita lupakan, bahwa pada 6 tahun pertama
adalah masa fitrah untuk membentuk kepribadian anak. Kematangan pendidikan kepribadian
di usia 0-6 tahun merupakan kunci keberhasilan pendidikan di tahun-tahun
berikutnya.
Lho kok waktunya bermain tapi harus diajarin ini itu? Hemat
saya, yang diajarkan pada fase ini lebih ke hal-hal yang menyangkut fitrah
manusia. Seperti aqidah/nilai-nilai ke-Esa-an Allah, akhlak/moral, termasuk di
dalamnya Al-Qur’an.
Dalam fase bermain dan bermanja ini, maka dalam proses
belajar anak tidak boleh ada tekanan. Cara yang paling efektif adalah memberi
teladan. Seperti membangunkan anak ketika shubuh, memberitahu anak saat tiba
waktu shalat, shalat dan membaca Qur’an di depannya, juga memberi contoh adab
dan perilaku lainnya.
Akhir-akhir ini saya lagi suka ngajarin maysh lewat kaos bergambar edukasi. Karena adang suka kehabisan
ide gimana cara ngajarin Maysh adab-adab secara soft. Jadi saya pakaikan aja kaos
bergambar Afrakids, terus saya ceritain deh gambarnya. So far it works. Anaknya
lebih nurut sama kaos daripada sama saya (nangis di pojokan). In the end, doa
saya semoga seluruh anak Indonesia menjadi anak shalih shalihah, cerdas, kuat,
dan berdedikasi :)